Tenaga Dalam TRI EKA SAKTI
Tenaga dalam atau Krachtologi (berasal dari perkataan KRACHTOS yang
berarti tenaga dan LOGOS yang berarti ilmu). Pada 4000 SM, Krachtologi
sudah dikenal oleh orang-orang Mesir Kuno. Dalam sebuah buku Papyrus
"Yedimesish Ontologia" yang sudah disalin dalam bahasa Gri Kuno,
menceritakan, bila otot bahu digerakkan akan mengeluarkan tenaga aneh
sehingga dapat merobohkan orang yang sedang marah.
Dari Mesir, Krachtologi berkembang ke Babylon, Yunani, Romawi dan
Persia. Di Persia tenaga semacam ini dinamakan Dacht. Dalam Dahtayana
disebutkan bahwa pada suku Bukht dan Persia, terkenal ilmu perang
dinamakan DAHTUZ ialah merobohkan musuh dari jarak jauh. Kaum bangsawan
Persia dilatih sejenis senam waktu dinihari sehingga mereka mempunyai
tenaga Daht itu. Dikatakannya pula bahwa orang-orang Badwi
mempunyai Daht pada matanya, bila musuh akan menyerangnya, tiba-tiba
musuh itu roboh. Mengapa orang-orang Badwi banyak mempunyai kekuatan
mata seperti itu ? Hal ini disebabkan orang-orang Badwi dengan tanpa
disadari melatih matanya dengan melihat jauh, memandang padang pasir
yang luas membentang itu.
Orang-orang Cina, Tartar, Patan, Moghul, mengenal beberapa silat yang
dapat merobohkan orang dari jauh. Silat Moghul yang terkenal diantaranya
SHURULKHAN yang artinya tipuan licik untuk raja-raja, berbentuk silat
dua belas jurus dari Taymour Lateph Baber (1460-1520). Yang boleh
belajar silat itu hanya kepala-kepala suku dari orang Moghul Islam.
Bukbisj Ismeth Bey murid Lateph Baber dapat memukul dengan toya sejauh
satu mil. Bukbisj belajar Shurulkhan dari Baber selama 20 tahun. Dengan
pisau jarinya ia dapat mengeluarkan usus lawan dari jarak satu tombak.
Kawannya melihat ia belajar jurus sejak dini hari sampai matahari naik,
dengan diselingi shalat shubuh. Taymour dan Bukbisj terkenal orang-orang
yang fanatik madzhab Hambali dan sangat anti kepada orang sufi dan tan.
Di Indonesia, setiap perguruan tenaga dalam memberikan sumbangsih tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Tenaga dalam harus bersifat defensif atau bertahan. Biarkan orang marah
dan tetaplah bertahan dengan sabar dan tak perlu mengimbangi amarah.
Sebab jika pemilik tenaga dalam mengimbangi amarah, maka rumusnya
menjadi “plus ketemu plus” yang menyebabkan energi itu tidak berfungsi. Memposisikan diri tetap bertahan (sabar) sangat ditentukan tingkat kematangan mental.
Tenaga Dalam yang diajarkan oleh Perguruan TRI EKA SAKTI melalui olah nafas, olah gerak dan konsentrasi. Ketiga unsur ini sangat berkaitan dalam setiap melakukan senam pernafasan.
Manfaat Setelah Anda Diisi:
- Sebagai perisai dalam mematahkan serangan fisik maupun non fisik
- Untuk meningkatkan daya tahan tubuh maupun kesehatan diri
- Untuk Pengobatan penyakit fisik maupun nonfisik
Ilmu Tenaga
Dalam TRI EKA SAKTI didasari dari keyakinan hati yang paling dalam,
bersih dan suci akan
kebesaran Tuhan Yesus Kristus. Ilmu ini dapat difungsikan selama-lamanya
dan tidak akan hilang. Tidak berlaku kontradiktif bila anda belajar
ilmu tenaga dalam / batin yang lain asal beraliran putih.